Kamis, 14 Februari 2013

BAB III


Bab III :
Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Sistem PC

1. Pemeriksaan PC Melalui Diagnosa Sistem
Untuk memeriksa kondisi hardware pada komputer perlu dilakukan diagnosa. Pada komputer dikenal tiga jenis diagnosa, yaitu :
§  POST (Power-On Self-Test)
§  Diagnosa umum (routine)
§  Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan

1) Langkah-langkah POST
Setiap kali komputer dihidupkan secara otomatis akan memulainya dengan langkah diagnosa yang dikenal dengan POST. POST ini akan memeriksa dan menguji semua komponen-komponen sistem. Jika saat POST terjadi problem, suatu pesan akan disampaikan pada pengguna. Pesan tersebut dapat berupa : pesan tampilan di layar, suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi dari adanya masalah sewaktu POST dinyatakan :
Kode kesalahan :  dua sampai lima digit angka
Pesan kesalahan : pesan singkat dalam bahasa Inggris (ada beberapa
                              pesan yang menunjukkan problemnya)
Kode beep : suara beep berurutan
Dengan sangat bervariasinya pabrik pembuat motherboard dan ROM BIOS maka kode beep yang diberikan juga bervariasi artinya untuk kerusakan yang sama akan diberikan kode beep yang berbeda yang dikarenakan adanya perbedaan pabrik pembuat ROM BIOS atau motherboard.
Pengujian semua memori termasuk dalam langkah POST ini. Lamanyapengujian tergantung dari besar kecilnya kapasitas memori yang terpasang. Akan tetapi POST tidak mengecek semua peralatan tambahan/perluasan seperti : printer, modem, dsb. Adapun langkah-langkah POST adalah sbb :
a) Tes CPU: interupsi ditutup, pengetesan flag internal, dan pengetesan register 
     internal
b) Test checksum ROM BIOS: pengetesan checksum ROM BIOS. Hasil
     checksum LSB harus nol.
c) Tes Timer 1: Timer 1 8253 diprogram pada operasi mode 2, pengecekan pada
     akses dasar pencacah, pengecekan pada pencacah.
d) Tes DMAC: pengetesan pada semua saluran register alamat dan register
     pencacah DMA, inisialisasi saluran 0 DMA, inisialisasi timer 1, memulai
     siklus memori refresh.
e) Tes 16 KB DRAM: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH,
     01H, 00H tulis dan baca kembali.
f) Inisialisasi Interrupt controller: control word dikirim untuk inisialisasi mode
    interrupsi, pengesetan vector interupsi di memori.
g) Tes Interrupt controller: seting dan pengesetan ulang register interupsi,
    menempat-kan stack-stack kesalahan interupsi.
h) Inisialisasi Timer 0: timer 0 diinisialisasi pada operasi mode 3, cek timer 0.
2) Diagnosa umum
Diagnosa ini meliputi :
§  konfigurasi sistem, perubahan                                                            
§  konfigurasi sistem, dan format disk.

3) Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan
Diagnosa ini meliputi tiga kategori, yaitu :
      a) software (bad command or file name, disk not ready, internal error,  
          overflow)
      b) configuration error code (configuration too large for memory, 201 error
          system unit, 601 parity chech x)
      c) system lockup.

2. Troubleshooting Motherboard
Untuk mencari atau menentukan jenis kerusakan yang ada pada PC diperlukan pemeriksaan terhadap kondisi hardware pada komputer.
Pemeriksaan ini meliputi :
§  POST (Power-On Self-Test),
§  diagnosa umum (routine),
§  dan diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan.
Dari hasil pemeriksaan ini maka akan diketahui lokasi kerusakan dan jenis komponen yang rusak untuk kemudian dilakukan perbaikan terhadap bagian yang mengalamai kerusakan tersebut.
1. Troubleshooting Motherboard
a)     Permasalahan yang mungkin terjadi
Sistem komputer terdiri dari motherboard, daughter boards, power supply, floppy drives, monitor, keyboard, dan beberapa peralatan yang terhubung melalui konektor dan kabel. Masalah dalam satu peralatan akan berpengaruh terhadap operasi peralatan lainnya dan kadang-kadang mengganggu sistem operasi. Pengecekan berikut akan membantu memecahkan masalah.
§  Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan  DC.
§  Cek sambungan kabel keyboard.
§  Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.
§  Cek konfigurasi setting CMOS
§   Cek sambungan kabel power dan kabel data drive.
§  Cek semua daughter board atau card yang terpasang pada slot I/O
§  Cek sambungan saklar reset
§  Cek posisi kunci keyboard
§  Cek semua IC yang terpasang
§  Cek disket boot di drive A
§  Cek sambungan speaker
Setelah semua pengecekan dilakukan, hidupkan saklar power dan cari pesan kesalahan POST. Dari pesan POST permasalahan dapat dilokalisir dan diperbaiki. Ketika POST tidak dapat berjalan, maka masalah terjadi pada motherboard dan rangkaian didalamnya. Dengan mengecek signal pada slot I/O masalah kerusakan pada motherboard dapat diidentifikasi sebab semua signal CPU terhubung ke slot I/O.
b) Procedure Diagnosa dan Troubleshooting
(1) Cek 1. Power Supply
Cek level tegangan power supply pada slot I/O
Diagnosa
§  Apakah card utama tersambung dengan baik ?
§  Apakah kipas power supply berputar ?
§  Apakah sambungan P8 dan P9 tersambung dengan baik ?
Jika level tegangan tidak ada pada pin sambungan P8 dan P9 power supply, maka permasalahan ada pada rangkaian power supply. Perbaiki power supply dengan cara mengganti dengan power supply yang baru.
(2) Cek 2. Signal clock
  Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK pada pin slot I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
§  Jika tidak ada signal CLK, OSC, PCLK, cek kristal dan rangkaian pembangkit clock.
§  Jika RESET DRV selalu tinggi, periksa signal power good, rangkaian power on reset dan kondisi saklar reset manual.
§  Jika tidak ada signal I/O CH RDY dan I/O CH CHK lepas dan periksa semua daughter boards. Jika masih bermasalah, permasalahan ada pada motherboard dan tempat rangkaian. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.

(3) Cek 3. CPU dan DMA
Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
§  Apabila signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW bukan pulsa, cek motherboard bagian 
CPU
§  Apabila signal AEN bukan pulsa, cek bagian DMA. Cara perbaikannya adalah gantilah 
motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.

(4) Cek 4. Cek Keyboard
§  Cek signal KBCLK, KBDATA pada keyboard
§  Reset sistem dan tekan kunci pada keyboard cek signal pada jalur data keyboard
Diagnosa
§  Jika KBCLK dan KBDATA ada dari keyboard kerusakan ada pada jalur motherboard. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
§  Jika KBCLK dan KBDATA tidak ada dari keyboard kerusakan ada pada keyboard.

3. Troubleshooting Power Supply
§  Cek keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada (berarti kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jalajala/ tunggu hingga hidup), jika ada lakukan pengecekan berikutnya.
§  Cek kabel power dan konektor dengan memakai multimeter. Jika putus sambung/ganti dengan kabel yang masih baik, jika baik lakukan pengecekan berikutnya.
§  Cek kipas apakah berputar, jika ya/tidak lakukan pengecekan berikutnya.
§  Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika normal dan kipas tidak berputar periksa kabel dan konektor kipas jika baik ganti kipas, jika tidak ada tegangan keluaran lakukan pengecekan berikutnya.
§  Cek saklar on/off pada power supply. Jika rusak ganti dengan yang baik, jika baik ganti power supply yang baik atau lakukan pengecekan berikutnya.
§  Cek soldiran, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik (komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip : resistor, kapasitor, PTC, sekering). Jika ada yang rusak ganti dengan yang baik.
§  Jika tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan pada kondensator elektronik setelah dioda penyearah dari sumber 110/220V.
§  Jika Tegangan keluaran +12V naik/drop kemungkinan kerusakan pada kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
§  Jika Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada dioda penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
§  Signal power good tidak ada kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian power good berupa kerusakan kondensator elektrolit/diode/transistor/ resistor.

4. Troubleshooting Keyboard
Beberapa model keyboard, yaitu :
§  83-Key PC Keyboard
§  84-Key AT Keyboard
§  84-Key Space-Saving Keyboard
§  101-Key Keyboard
§  Other Keyboard Styles
Setiap tombol/kunci pada keyboard IBM dinyatakan dengan empat pengenal :
§  Karakter yang diperlihatkan pada permukaan penutup  kunci
§  Kode karakter dari setiap karakter penutup kunci
§  Kuncinya kode pembacaan
§  Angka desimal tempat kunci
Kunci-kunci pada keyboard dapat terganggu atau tidak berfungsi karena :
§  tersumbat kotoran
§  per atau plat saklarnya lemah
§  jalurnya putus
§  rusaknya chip yang ada didalamnya
Untuk mengatasi hal tersebut, maka keyboard perlu dirawat dengan cara :
1) menghindari masuknya kotoran dan binatang ke keyboard
2) memberikan sirkulasi udara yang cukup pada keyboard
Jika terjadi gangguan, maka langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu:
1) melepas penutup kunci
2) membersihkan semua kotoran yang ada di dalamnya
3) memperbaiki per atau plat kunci yang terganggu
4) menutup kembali penutup kunci seperti semula
a) Troubleshooting Keyboard
Pengecekan secara umum fungsi keyboard adalah :
§  Periksa saklar XT/AT (saklar harus pada posisi AT untuk sambungan ke sistem AT)
§  Periksa kunci keyboard pada panel depan sistem apakah dalam kondisi terbuka
§  Periksa sambungan dan kabel keyboard apakah tersambung baik dengan sistem board. Sambungan yang kurang baik akan menimbulkan masalah.
§  Periksa nyala LED pada keyboard selama power on apakah berkedip
b) Kemungkinan Kerusakan
1) Keyboard tidak beroperasi penuh
2) Beberapa kunci tidak berfungsi
3) Kunci rusak atau tertekan
4) Kerusakan interface keyboard
5) Kerusakan konektor keyboard
6) Kerusakan kabel keyboard
c) Prosedur dan Troubleshooting
1) Kerusakan keyboard pada Mikrokontroller keyboard, soldiran komponen pasif pada keyboard kering, jalur PCB pada keyboard putus. Atau dapat juga disebabkan oleh rangkaian interface dalam unit sistem rusak. Untuk mengisolasi daerah kerusakan dengan mudah dapat dilakukan dengan cara menyambungkan keyboard yang baik ke unit sistem, jika masalahnya hilang maka kerusakan pada keyboard dan jika tidak maka kerusakan pada rangkaian interface di unit sistem.
2) Rangkaian logika pendekode baris atau kolom dalam keyboard atau jalur PCB putus atau soldiran kering atau kontak lepas. Masalah ini dapat diselesaikan dengan mengganti keyboard yang baik.
3) Pir saklar putus atau tertekan. Untuk itu perlu diganti.
4) Chipset keyboard pada motherboard. Untuk ini ganti IC chipset (SMD IC) atau ganti motherboard yang baik.
5) Kerusakan akibat putus tertarik atau frekuensi penggunaan. Untuk itu ganti konektor keyboard.
6) Kabel keyboard putus dicek dengan memakai multimeter, kemudian disambung.
d) Pemakaian Software Diagnostik
Untuk pengetesan fungsi keyboard dapat memakai software checkit, QA plus, PC tools, dan Norton utilities. Fasilitas yang diberikan pada software ini adalah pengecekan ditekan atau tidak tombol-tombol kunci keyboard.

5. Troubleshooting Floppy Disk Drive danHarddisk
1. Troubleshooting Floppy Disk drive atau hard disk

a) Kerusakan pada floppy disk drive
§  Sistem menampilkan direktori disket yang tidak sesuai
§  Sistem tidak dapat membaca dari semua drive
§  salah sewaktu pembacaan disket yang ditulis pada PC yang lain
b) Kerusakan pada hard disk
§  Sistem tidak dapat booting dari hard disk
§  Kinerja disk menurun
c) Prosedur diagnosa dan trouble shooting floppy disk drive
§  Ketika sistem membaca disket dalam floppy drive yang pertama, informasi pada FAT dan 
root directory akan disalin ke memori Salinan ini akan disegarkan dengan isi pembacaan disket 
lain yang baru. Penggantian diskete mengakibatkan berubahnya baris pengubah disk. Jika 
terjadi masalah jenis ini, cek setting jumper pada baris pengubah disk.
§  Cek kabel data dan power (periksa nyala lampu LED pada drive)
§  Head drive kotor (bersihkan head drive dengan pembersih head)
§  Kemungkinan kerusakan pada rangkaian logic drive (coba ganti dengan drive lain)
§  Kemungkinan kerusakan pada controller (coba ganti controller yang lain)
d) Prosedur diagnosa dan trouble shooting hard disk
§  Setting type drive pada CMOS tidak sesuai atau hilang (jalankan SETUP and autodetect type hard disk)
§  Boot track corrupted (install ulang boot track dengan memakai perintah SYS)
§  BUFFERS pada CONFIG.SYS diset terlalu kecil (tambah/naikkan nilai BUFFERS dalam CONFIG.SYS)
§  Jalankan program SCANDISK untuk mengatur data dalam hard disk.
§  Interleave tidak sesuai (lakukan low-level format)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar